Tokoh  

Aristoteles Bapak Ilmu Pengetahuan

Foto Aristoteles (sumber: essay.ws).

Pada 343 s.M., Aristoteles diminta oleh Raja Philip (Filipos II dari Mekedonia) di Makedonia, mengajari anaknya yang bernama Alexander III dari Makedonia (lebih dikenal Alexander Agung). Dia mengajari Alexander Agung (Alexander the Great) pengetahuan standar, terutama retorika dan puisi, selama 3 (tiga) tahun.

Setelah kematian Raja Philip pada 336 s.M., Aristoteles meninggalkan Mekedonia dan kembali ke Athena, Yunani. Di kota Athena inilah kemudian Aristoteles mendirikan Lyceum.

Lyceum ini merupakan sekolah filsafat pertama di Yunani kuno. Di Lyceum terdapat perpustakaan besar dan di tempat inilah “peripetetik (siswa riset yang brilian)” belajar filsafat. Pembelajaran di Lyceum ini bersifat umum dan gratis untuk publik.

Di Lyceum inilah Aristoteles melahirkan banyak karya-karya besar. Salah satu karya terbesarnya adalah “silogisme” yang menjadi dasar logika ilmu pengetahuan. Logika ini adalah alat dasar yang memungkinkan pemahaman dan pembelajaran ilmu pengetahuan.

Silogisme ini adalah inti dari analitika (era modern disebut logika/penalaran) Aristoteles. Silogisme adalah penarikan kesimpulan melalui penalaran dari yang bersifat universal (prinsip) kepada yang bersifat partikular (kasus) dengan menggunakan deduksi. Prinsip disebut Aristoteles dengan premis mayor dan kasus disebut dengan premis minor.

Penalaran/logika “silogistik” ini dinyatakan dalam tiga bentuk: (1) semua pria adalah fana (premis mayor), (2) Socrates adalah seorang pria (premis minor), dan oleh karena itu (3) Socrates fana (kesimpulan).

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca