Aristoteles lahir dari keluarga aristokrat di kota Stagira, Makedonia (Yunani: Macedonia), wilayah pinggiran Yunani pada 384 s.M (sebelum Masehi). Dia meninggal dunia di kota Chalcis, Euboea, Makedonia, pada 322 s.M.
Ayahnya bernama Nicomachus merupakan seorang dokter (tabib) Raja Amyntas di Makedonia. Ibunya bernama Phaestis merupakan seorang praktisi medis tradisional.
Sebagai anak dari seorang dokter kerajaan Makedonia (sekarang: wilayah Balkan, Eropa Tenggara yang meliputi negara Yunani, Makedonia, Bulgaria, sebagian Albania, Serbia, dan Kosovo), Aristoteles tentu pendidikannya terjaga dengan baik. Dia belajar membaca dan menulis Bahasa Yunani, dewa-dewa Yunani, filsafat, dan matematika di lingkungan kerajaan.
Ketika umur 17 tahun lebih dia bergabung di akademi Plato di Athena, Yunani. Di akademi (Yunani: academeia) ini dia belajar filsafat dan pemikiran logis Plato. Dia belajar di akademi Plato selama 20 (dua puluh) tahun. Di akademi ini, awalnya dia sebagai siswa dan kemudian menjadi guru akademi.
Akademi Plato ini tidak seperti sekolah dan perguruan tinggi modern, yang ada kurikulum, kelas, dan mata pelajaran. Di akademi ini pelajarannya umum, yang dikemas dalam bentuk metode pembelajaran “dialog” dengan format debat. Yakni, satu orang siswa bertanya dan satu orang yang lain menjawab.
Pada 347 s.M., setelah Plato meninggal dunia, Aristoteles keluar dari akademi Plato dan pergi ke Yunani dan Turki dan aktif di berbagai lingkaran intelektual di kota Assos (dikenal juga dengan nama Behramkale/Behram yang sekarang merupakan wilayah Turki) dan Lesbos (wilayah Yunani). Di dua kota ini dia melakukan penelitian biologi dan diskusi metafisika, politik, dan logika Plato.