Hammurabi merupakan seorang raja dan sekaligus pemimpin agama di masyarakat Kerajaan Babilonia (Babylonian Empire). Dia adalah raja keenam dari Dinasti Babilonia pertama yang memerintah pada 1792-1750 s.M. Raja Hammurabi dikenal sebagai raja yang keras dan tegas dalam menerapkan peraturan/hukum yang dibuat di kerajaannya.
Menurut berbagai kalangan sejarawan, Hammurabi merupakan salah satu tokoh/bapak konstitusi tertulis terlengkap pertama di dunia. Meski sebelumnya terdapat dua kode konstitusi yakni Kode Akkadia dan Sumeria (Ur-Nammu) dari kota Ur (abad 21 s.M) tapi kode tersebut tidak selengkap Kode Hammurabi (Codex Hammurabi).
Berdasarkan variabel tersebut, dapat dikopseptualisasikan bahwa Kode Hammurabi (1750 s.M) merupakan kode hukum tertulis terlengkap pertama di dunia. Kode ini (Piagam Hammurabi) disusun oleh raja Babilonia, Hammurabi. Menurut cerita rakyat (folklore) Babilonia dan pengakuan raja Hammurabi (tertulis dalam Kode Hammurabi) kode ini adalah pemberian langsung dari Dewa Marduk (Marodakh) kepada raja Babilonia, yakni Hammurabi.
Kode ini merupakan kompilasi dan revisi dari kode hukum Akkadia dan Sumeria yang ada sebelumya di Kerajaan Mesopotamia. Kode ini terdiri dari 282 (dua ratus delapan puluh dua) aturan pada setiap aspek kehidupan. Susunan kode ini terdiri dari pembukaan dan batang tubuh.
Pada pembukaan Kode Hammurabi berisi perintah Marduk (Dewa Babilonia, berupa Sapi Matahari) kepada raja (Hammurabi) untuk menegakkan hukum dan keadilan dalam bahasa negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Batang tubuh Kode Hammurabi mengatur: keadilan, properti, irigasi, perdagangan, keluarga, cedera pribadi, dokter dan malapraktek, aturan gedung, aturan properti dan upah.
Kode ini merupakan aturan resmi yang dijalankan masyarakat dan pemerintahan di Kerajaan Babilonia. Kode ini dibuat oleh Hammurabi dalam bentuk piagam, yakni berwujud dalam bentuk prasasti (pilar batu berbentuk jari). Prasasti ini berukuran 2,35 meter dan ditulis dalam bahasa Akkadia.
Tujuan kode ini ditulis di prasasti, menurut perkiraan beberapa ilmuan sejarah, agar aturan yang terdapat dalam kode ini dapat dilihat oleh masyarakat Babilonia sehingga mendapatkan persetujuannya. Dengan demikian, Kode Hammurabi bukan semata-mata dibuat oleh kerajaan tetapi juga melibatkan persetujuan masyarakat Babilonia.
Oleh karena itu meski terdapat aturan yang ganjil (hukuman aneh, mengerikan, dan bias klas dan gender) dalam Kode Hammurabi pasca wafatnya Hammurabi dan penaklukan Kerajaan Babilonia oleh pasukan Het, kode ini tetap dipergunakan sebagai aturan di masyarakat dan pemerintahan di Babilonia.
Hal ini karena kode tersebut mampu menciptakan ketertiban dan keteraturan kehidupan masyarakat Babilonia. Terbukti, di masa raja Hammurabi Kerajaan Babilonia aman dan tertib karena kode ini diterapkan oleh raja Hammurabi dengan keras dan tegas.
Ini historical minded. Kajian langka, sgt surprise ada kajian Bapak Konstitusi. Good ideas. 👍🙏
Trims pak