Sumenep – Pelabuhan Kalianget Sumenep merupakan salah satu cabang dari PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III yang berada di wilayah Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Pelabuhan tersebut merupakan pintu gerbang perekonomian Madura Timur dan satu-satunya yang menghubungkan wilayah daratan Sumenep dengan wilayah pulau-pulau yang ada disekitarnya.
Namun, kondisi infrastruktur Pelabuhan Kalianget kini mengalami rusak parah. Bahkan sebagian dermaga boleh dikata sudah tidak layak pakai.
Berdasarkan pantauan jurnalis madurapers.com, kerusakan dermaga itu terlihat dari penyambung dermaga dengan tambatan kapal yang sudah diganti dengan bambu dan batangan kayu.
Tidak hanya itu saja, Kapal Rumah Sakit (RS) Terapung untuk Sumenep, KM Gandha Nusantara 1 dan KM Gandha Nusantara 2 tengah bersandar di dermaga pelabuhan tampak memprihatinkan.
Pasalnya, Kapal RS terapung yang diresmikan oleh Kementerian Perhubungan pada (15/8/19) lalu, harus bersandar di dermaga yang menggunakan alat sederhana yakni menggunakan drum rakitan.
Sehingga, bisa membahayakan para ABK kapal maupun masyarakat setempat saat menggunakan dermaga tersebut dalam segal bentuk keperluannya.
Kondisi tersebut sudah lama dibiarkan begitu saja oleh pihak otoritas terkait. Hingga awal tahun 2022 pun belum ada tanda-tanda untuk dilakukan perbaikan.
Menanggapi hal tersebut, media Jurnalis media ini menghubungi, Ir Mohammad Jakfar selaku Kepala Dinas (Kadis) Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) dan Perhubungan Kabupaten Sumenep.
Pihaknya menyampaikan, terkait penyambung dermaga yang sudah diganti dengan bambu dan batangan kayu di salah satu dermaga Pelabuhan Kalianget itu tak lain hanya sementara waktu.
Anehnya, dirinya berdalih bahwa alat bantu sementara itu tak lain hanya untuk kenyamanan masyarakat dalam melakukan aktivitas di dermaga pelabuhan.
“Supaya aktifitas masyakarat untuk menaiki kapal tidak terganggu,” dalih pria yang akrab disapa Jakfar.
Ditanya kapan akan dilakukan perbaikan dermaga pelabuhan, pihaknya mengaku akan melakukan pembangunan pada tahun 2022. Adapun biaya yang diperuntukkan pembangunan tersebut mencapai Rp. 60 miliyar.
“Itu sandaran sementara, insyAllah kita ada anggaran di tahun ini. Semoga tidak ada refocusing anggaran lagi,” tutupnya.