Bangkalan – Jelang perhelatan Pilpres 2024, isu cawe-cawe (ikut serta dalam menangani sesuatu, red.) politik negara asing kembali menjadi topik perbincangan hangat publik di platform media sosial. Fenomena ini semakin mengkoherensi (membenarkan) pendapat pelbagai kalangan akademisi dan praktisi sosial-politik, bahwa ada konspirasi internasional dalam setiap Pemilu di negara-negara berkembang, Minggu (3/12/2023).
Dilansir dari kanal YouTube Abraham Samad Speak Up dengan tema “Bocoran Intelijen: Konspirasi 3 Negara Asing Mengatur Pilpres 2024”, Mardigu Wowiek Prasanto menjelaskan, negara-negara asing terindikasi kuat cawe-cawe politik atau mendukung Capres-Cawapres Pilpres 2024, Minggu (26/11/2023).
Bossman Mardigu, panggilan akrabnya pengusaha dan selebritas internet ini menjelaskan, negara-negara tersebut yang berkepentingan cawe-cawe dalam Capres-Cawapres Pilpres 2024 adalah China, Amerika Serikat, dan Singapura.
China bermain (cawe-cawe, red.) dalam Pilpres 2024 motifnya ekonomi, akses sumberdaya alam (SDA), Amerika Serikat motifnya ekonomi, akses sumberdaya alam, dan hegemoni politik, sedangkan Singapura motifnya selain ekonomi dan akses sumberdaya alam juga stabilitas kawasan ASEAN. Stabilitas ini krusial karena Singapura merupakan negara kecil yang berada di tengah negara-negara Melayu.
Menurut Mardigu, pendukung konsep MMT (Modern Monetary Theory), China mendukung Paslon Nomor 2 (Prabowo-Gibran) dan berpotensi juga mendukung Paslon Nomor 3 (Ganjar-Mahfud). Hal yang mendasari dukungan ini untuk menjaga pengaruh dan investasinya di Indonesia.
Amerika Serikat dengan alasan demokrasi, HAM, dan penyapih pengaruh China di Indonesia kemungkinan berminat mendukung Paslon Nomor 1 (Anis-Muhaimin). Sementara Singapura berpotensi mendukung semua Paslon yang instrumennya berpeluang menang dan yang mampu menjaga stabilitas di kawasan ASEAN.