Putin Menandatangani UU tentang Pemegang Saham dari Negara-negara “Tidak Ramah”

Kota Moskow, Rusia
Kota Moskow, Rusia (Sumber: IDN Times).

Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani sebuah keputusan pada hari Selasa, yang memungkinkan perusahaan tertentu untuk mengabaikan suara pemegang saham dari apa yang disebut negara ‘tidak ramah’ ketika membuat keputusan perusahaan, Rabu (18/1/2023).

Dilansir dari Russia Today, dokumen tersebut, yang dipublikasikan secara online di portal informasi hukum, akan berlaku untuk perusahaan di sektor energi, teknik mesin, dan perdagangan dengan pendapatan tahunan lebih dari 100 miliar rubel ($1,46 miliar). Ini akan tetap berlaku hingga akhir 2023.

Menurut undang-undang baru, manajemen perusahaan akan dapat mengambil keputusan tanpa menghitung suara pemegang saham dari negara ‘tidak ramah’.

Namun, untuk memenuhi syarat, perusahaan harus memenuhi sejumlah kriteria.

Salah satunya adalah negara lain atau organisasi internasional harus menjatuhkan sanksi terhadap pemilik atau penerima manfaat dari perusahaan tersebut.

Kriteria lain adalah bahwa orang asing yang memiliki hubungan dengan negara yang tidak bersahabat memiliki kepentingan 50% atau kurang dalam modal dasar atau saham di perusahaan tersebut.

Jika warga negara dari negara yang tidak ramah menjadi anggota otoritas manajemen perusahaan, pemegang saham lain akan memiliki hak untuk mengeluarkan resolusi tanpa menghitung suara mereka, kata dokumen itu. (*)