Opini  

Revolusi Industri 4.0, Generasi Milenial, dan Penelitian Sosial

Mohammad Fauzi, Penasehat Lembaga studi Perubahan dan Demokrasi (LsPD).
Mohammad Fauzi, Penasehat Lembaga studi Perubahan dan Demokrasi (LsPD).

Menurut penelitian WEF (World Economic Forum) tahun 2018, otomatisasi di pelbagai sektor lapangan usaha memediasi terjadinya transformasi tenaga kerja (workforce). Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat jenis pekerjaan yang tetap stabil, meningkat, menghilang, dan baru di pelbagai sektor lapangan usaha.

Salah satu jenis pekerjaan yang meningkat peranannya di pelbagai sektor lapangan usaha industri adalah penelitian dan pengembangan (research and development/R&D). Daya serap tenaga kerja R&D di sektor lapangan usaha ini pangsanya meningkat sebesar 10% (WEF, 2018).

Di Indonesia lapangan pekerjaan ini banyak diisi oleh angkatan kerja generasi milenial (generasi langgas) lulusan diploma dan sarjana PTN/PTS. Jumlah angkatan kerja ini pada Triwulan 1 bulan Februari Tahun 2019 sebesar 20.190.527 (10,28%) dari jumlah total angkatan kerja sebesar 196.462.765 (BPS RI, 2019a: 227).

Berdasarkan fakta sosial tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa secara paralel peranan peneliti sosial di era revolusi industri 4.0 juga sangat dibutuhkan di pelbagai sektor lapangan usaha, baik di lembaga pemerintah dan swasta.

Penelitian sosial ini—khususnya temuan dan rekomendasi penelitian—pada tingkat struktural kelembagaan pemerintah dan swasta akan memberikan kontribusi besar pada performansi/kinerja organisasi pemerintah dan swasta sehingga produk kebijakan, program kerja, pelayanan, dan produk lainnya berhasil dan berdaya guna (efektif dan efisien).

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca