Tokoh  

Sun Tzu, Ahli Strategi Perang dari Tiongkok Kuno

Sun Tzu jenderal militer, ahli strategi perang, dan filosuf era Kerajaan Zhou, Tiongkok Kuno (Sumber: Day Day News, 2020).

Sun Tzu merupakan putra seorang bangsawan Kerajaan Zhou, pada masa Tiongkok kuno. Nama Sun Tzu (Tuan Matahari) merupakan gelar kehormatan yang dianugerahkan kepadanya. Nama asli Sun Tzu adalah Sun Wu, yang dikenal dengan nama panggilan Chanqing.

Sun Tzu hidup pada sekitar abad 500 SM, pada masa Kerajaan Zhou, Tiongkok kuno. Menurut palbagai sumber sejarah, dia lahir di Sun Wu, Tiongkok, dan ada juga yang mengatakan lahir di Qi, Tiongkok, sekitar 544 SM. Sun Tzu meninggal dunia di Gusu, Wu, Tiongkok, sekitar 496 SM, pada usia 47-48 tahun.

Sun Tzu dikenal sebagai seorang jenderal Tiongkok kuno, pakar strategi militer, penulis traktat tentang taktik militer “Seni Perang (The Art War)” dan antologi “Tujuh Klasik Militer (The Thirteen Chapters)”, dan filosuf pada periode Kerajaan Zhou Timur, Tiongkok kuno.

Buku “Seni Perang” merupakan buku paling terkenal di dunia tentang strategi perang. Dalam buku ini dibagi 13 (tiga belas) bab yang mendeskripsikan strategi pada aspek erang yang berbeda.

Ketiga belas bab itu adalah: (1) Rencana Pemasangan, (2) Melancarkan Perang, (3) Rencana Perang, (4) Pemosisian, (5) Mengarhkan, (6) Poin Lemah dan Kuat, (7) Manuver, (8) Sembilan Variasi, (9) Angkatan Darat pada Maret, (10) Medan, (11) Sembilan Medan, (12) Serangan Api, dan (13) Penggunaan Mata-mata.

Sebagai sorang jenderal militer, Sun Tzu sangat disiplin dan tegas serta memiliki pemikiran berilian dalam strategi militer. Terbukti, ketika dia menjadi komandan utama Kerajaan Wu saat terjadi pertempuran antara Kerajaan Wu dan Kerajaan Chu pada tahu 506 SM, Kerajaan Wu mengalahkan Kerajaan Chu.

Filsafat Sun Tzu beraliran pemikiran militer, yang lebih mengedepankan kesiapan dan kesigapan militer dalam menjaga perdamaian dan ketertiban sosial. Aliran ini berkembang pada periode Musim Semi dan Gugur 772-476 SM, dan merupakan bagian dari salah satu cabang utama filsafat Tiongkok kuno yang disebut “Seratus Aliran Pemikiran (Hundred Schools of Thought)”.

Karya magnum opusnya tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap tokoh politik dan filosuf Barat dan Asia Timur dalam hal strategi militer. Tokoh politik yang terinspirasi karya Sun Tzu ini antara lain: Mao Zedong (revolusioner Komunis China), Vo Nguyen Giap (Jenderal Vietnam), Takeda Shingen (Daimyo Jepang), dan Norman Schwarzkopf Jr. (Jenderal Amerika Serikat).

Strategi militer Sun Tzu menekankan atau fokus pada alternatif pertempuran, penggunaan mata-mata (operasi intelijen/spionase), membangun aliansi dengan sekutu, menggunakan tipu daya, siasat, dan kesediaan untuk sementara tunduk pada musuh yang kuat.