Jaga Warisan Leluhur, Bupati Fauzi Ajak Masyarakat Lestarikan Keris

Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat menghadiri peresmian musium keris, Helmi Art Museum
Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat menghadiri peresmian musium keris, Helmi Art Museum. (Sumber Foto: Pemkab Sumenep).

Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, apresiasi hadirnya musium keris pertama yang diberi nama Helmi Art Museum di Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Bluto, setempat. Selasa (10/5/2022).

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, bahwa museum keris tersebut memiliki peran penting untuk membangun kesadaran masyarakat melestarikan warisan leluhur.

“Kami sangat bangga karena hadirnya museum keris ini, semoga bisa bermanfaat bagi generasi muda guna menjaga dan melestarikan benda-benda warisan masa lalu,” kata pria yang akrab Fauzi, Senin (09/05/2022) kemaren.

Menurutnya, masyarakat harus melestarikan keris yang memiliki nilai tradisi dan sejarah luar biasa, di tengah-tengah mengejar pembangunan dan kemajuan, sehingga tidak tergeser dengan budaya modern saat ini.

Untuk itulah, orang nomor satu di Sumenep itu mengajak masyarakat bersama-sama melestarikan keris yang merupakan warisan budaya dan tradisi nenek moyang yang sangat tinggi nilainya.

“Karena budaya dan tradisi tidak bisa lestari manakala generasinya tidak mau merawatnya dengan baik,” tagas Fauzi.

Politikus partai PDIP Sumenep itu juga mengungkapkan, bahwa Pemerintah Sumnep telah melakukan upaya dalam melestarikan keris sejak tahun 2014 kemaren.

Bahkan, mendeklarasikan diri sebagai kota keris, sebab diakui UNESCO sebagai daerah yang memiliki pengrajin keris terbanyak di dunia mencapai 650 orang.

“Selain itu pada tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Sumenep juga menetapkan Desa Aeng Tong-tong sebagai desa keris dan desa yang memiliki pengrajin keris terbanyak,” bebernya.

“Termasuk melaksanakan jamasan pusaka keraton serta menggelar pameran keris nusantara pada tahun 2019 lalu,” sambungnya.

Pihaknya menambahkan, Keris yang dibuat dari kabupaten yang bersimbol kuda terbang ini, sudah diekspor ke luar negeri, baik itu negara-negara yang ada di Asia maupun di Eropa.

“Negara seperti Malaysia, Brunei dan Belanda, menjadi pemesanan karya Keris kita. Makanya kita harus lestarikan dan kami perhatikan penuh,” pungkasnya.