Jogyakarta – Setelah mengalami penundaan pada minggu sebelumnya Sabtu, (3/6/2023) Parade Seni dan Budaya Lintas suku dan etnis oleh Keluarga Mahasiswa Bangkalan Yogyakarta (KMBY) akhirnya berhasil digelar pada Sabtu, (10/6/2023).
Kegiatan Parade Seni Budaya Lintas Etnis ini merupakan salah satu gerakan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja yg ke-76.
“Rencannya pawai ini untuk jadi ajang pertemuan lintas budaya, suku, etnis, dan semacamnya agar Kota Jogja makin rukun dan tentram, dimeriahkan oleh beragam elemen masyarakat,” ujar Kepala Bidang Politik dan Ormas Kesbangpol Jogja, Wiwid Widyastuti.
Menurutnya, parade ini dimulai dari depan kantor DPRD Finis di titik Nol di depan panggung utama. Penampilan setiap peserta Parade akan diamati oleh beberapa undangan khusus dan disaksikan oleh penonton dari berbagai kalangan.
Parade ini dimeriahkan dengan heterogenitas kesenian berbagai daerah, beberapa di antaranya Drumband Gema Dirgantara STTKD Yogyakarta, Barongsai dan liong (Tionghoa), Bergodo, Tarian Caci NTT, Tari Etawari (Papua) , Balenganjur (Bali), Tari mangket, Gamelan Jawa Barat, Tari Guel Aceh, Silat Madura dan lain-lain.
“KMBY hadir mewakili Madura berhasil menunjukkan kesenian tari dan pencak Silat sebagai salah satu ekspresi kebudayaan dan kesenian Madura mengenakan baju merah-putih khas Madura,” tandasnya.
Dalam kegiatan itu, rombongan KMBY mendapat nomer urut 04 dengan menampilkan Tari Tanduk Majeng dan Pencak Silat.
Selain dua kesenian ini, ada 11 anggota KMBY juga menghadirkan atraksi memakan bara api yang mengundang decak kagum dan tepuk tangan penonton. Penonton membanjiri setiap titik Nol KM, di sepanjang rute Parade. Tidak kurang dari 30 group peserta memadati sepanjang jalan Malioboro.
Hajir warga sampang beserta tiga keluarganya merasa senang melihat Parade Seni Budaya di Nol KM. Yang cukup menarik dan membanggakan, ada peserta dari Madura yang diwakili KMBY sebagai wujud eksistensi Madura di Jogja dan di hadapan etnis lainnya,” ungkapnya.
Irfan Maulana, selaku ketua Umum KMBY turut hadir selain sebagai tamu khusus, ia juga turut membersamai anggotanya sejak awal.
“Untuk mempertukarkan seni dan kebudayaan, ada yang lebih penting dari itu gelaran parade ini juga bisa menjadi ajang menjaga keharmonisan antar suku dan etnis lainnya yang harus selalu dirawat,” Kata Irfan, sembari menutup percakapannya.